Anggaran Subsidi Energi Terancam Membengkak,Warga Mampu Pindah ke LPG 3 Kg

Anggaran Subsidi Energi Terancam Membengkak,Warga Mampu Pindah ke LPG 3 Kg

Radarcirebon.com - Tingginya harga sejumlah komiditas subsidi energi, berdampak pada lonjakan harga jual energi.

Subsidi energi mencatat pembengkakan yang sangat besar Hal ini karena kenaikan harga keekonomian.

Dan akan ada migrasi kelompok ekonomi mampu yang semula konsumsi LPG nonsubsidi ke LPG bersubsidi atau LPG 3 kilogram.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono, Senin, 7, Maret 2022, ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan ditambah munculnya konflik Rusia-Ukraina, berimplikasi pada produksi dan konsumsi. Di sisi konsumsi, ungkap Edy, masih ada ketergantungan terhadap barang-barang impor, seperti LPG, kedelai, dan gandum, yang menyebabkan terjadinya lonjakan harga.

BACA JUGA:

“Dalam jangka pendek pemerintah tidak punya banyak pilihan, yakni tetap mempertahankan harga agar tidak naik dan stabil, dengan memberikan subsidi,” katanya.

Edy mencontohkan LPG subsidi 3 kilogram (Kg) porsi konsumsinya mencapai 93 persen. Meskipun tren harga kontrak Aramco (CPA) mengalami kenaikan sebesar 21 persen dari rata-rata CPA akibat konflik Rusia-Ukraina, namun pemerintah tidak menaikkan harga LPG subsidi dan tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Pemerintah memberikan subsidi sekitar Rp 11 ribu per kilogram sehingga masyarakat dapat membeli LPG subsidi 3 kilogram dengan harga yang terjangkau,” ungkapnya.

Berita berlanjut di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: